AKU BSI
MENGGAGAS PENDIDIKAN UNTUK INDONESIA
“Pendidikan
Tinggi Membangun Karakter Generasi Bangsa
Penebar
Solusi Untuk Indonesia”
Abstrak
Masyarakat kota dan desa mempunyai pandangan yang berbeda mengenai
perguruan tinggi, padahal perguruan tinggi sangat berperan penting,vital dan
strategis dalam kemajuan bangsa. Oleh karenanya perguruan tinggi perlu
melakukan pendekatan kepada masyarakat, bahwa saat ini para generasi muda mulai
tak seimbang, karena kurangnya pendidikan dan pengetahuan sehingga tak sedikit
yang mengakibatkan mereka salah jalan dan berperilaku amoral. Padahal dengan
bekal pendidikan yang tinggi para generasi muda siap berkompetisi di pasar tenaga kerja global. Maka dari itu perguruan tinggi saat ini melakukan
upaya-upaya agar masyarakat bisa berfikir ke depan bahwa generasi muda perlu
wawasan yang luas, upaya-upaya yang telah dilakukan salah satunya adalah dengan
bersosialisasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang
tinggi karena di era globalisasi saat ini semakin tinggi pendidikan seseorang
semakin berkarakterlah mereka. Selain salah satu upaya tersebut, perguruan
tinggi juga perlu meningkatkan mutu pendidikan, infrastruktur serta penerapan
teknologi yang tepat guna, dengan begitu masyarakat akan percaya bahwa dengan
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bisa menjadi modal awal untuk
masyarakat yang lebih baik kedepannya.
Perguruan tinggi di mata masyarakat desa saat ini belum
menjadi suatu prioritas utama. Padahal saat ini
adalah zaman era globalisasi. Namun justru menimbulkan keprihatinan karena pemikiran masyarakat yang sempit. Mereka
beranggapan pendidikan tidak hanya harus dilakukan ditempat-tempat status
formal seperti yang mereka sebut sekolah atau perguruan tinggi. Karena ilmu bisa
didapat dimanapun mereka berada, perguruan tinggi hanya di anggap sebagai jalur
untuk mendapatkan gelar, agar mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan
baik jika sudah lulus kelak, adapun alasan lainnya adalah agar mereka lebih
diakui oleh lingkungan sekitarnya.
Ada pula orang tua yang mempunyai anak gadis, beranggapan bahwa
wanita tidak perlu melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dengan alasan,
seberapa lamapun seorang wanita menempuh
pendidikan pada akhirnya hanya akan menjadi
seorang ibu rumah tangga.
Tidak ada bedanya mereka yang menyandang lulusan SD,SMP,SMA,SMK,S1,S2 atau S3 jika tak punya keahlian/kemampuan. Hal itu dikarenakan perusahaan sekarang juga banyak yang lebih mengacu pada
kemampuan dibanding gelar. Masih ada pandangan lain dari masyarakat, bahwa
lulusan-lulusan perguruan tinggi itu banyak berbicara, sedikit bekerja.
Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah kota,
mereka beranggapan di zaman yang serba canggih ini jika tidak melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi, maka mereka akan tertinggal dan tersisihkan oleh lingkungan sekitar, maka tak heran
jika para orang tua menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah yang terbaik.
Begitupun saat memilih perguruan tinggi, tak sedikit
orang tua yang menyekolahkan anaknya ke universitas-universitas di luar
negeri, bahkan ada juga orang tua yang mewajibkan anaknya untuk masuk perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dengan kualitas yang sudah diakui secara nasional atau bertaraf
internasional. Semua orang tua
melakukan semua itu dengan alasan yang sama, zaman semakin canggih dan teknologi semakin berkembang, jika kita masih mempunyai
pemikiran yang sempit maka musnahlah kita. Orang tua tak memikirkan seberapa banyak uang yang dikeluarkan bahkan dengan tambahan
les privat atau bimbingan belajar (bimbel), karena hanya satu harapan mereka yaitu anaknya diharapkan
mendapat pendidikan yang lebih baik dan menjadi orang yang sukses kelak.
Adapun alasan konyol orang tua mewajibkan anak-anaknya ke
perguruan tinggi yang mereka inginkan tersebut adalah karena gengsi. Gengsi
nampaknya sudah menjadi penyakit pergaulan masyarakat di era globalisasi ini,
tak peduli apakah jurusan tersebut sesuai dengan kemampuan dan minat anak, yang terpenting adalah mereka bangga anaknya berkuliah
di kampus yang terkenal. Lalu terkadang anak pun ikut tertular penyakit gengsi tersebut. Banyak para pelajar SMA/SMK ketika ditanya kemana akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi jawaban mereka
rata-rata perguruan perguruan tinggi negeri yang terkenal akan kecanggihannya, terkenal dengan orang-orangnya yang
cerdas, terkenal dengan fasilitas kampusnya yang luar biasa, terkenal dengan
lulusan lulusannya yang saat ini menjadi orang-orang yang sukses yang ikut memajukan bangsa dan masih banyak
lagi.
Lalu benarkah perguruan tinggi berperan untuk memajukan
Bangsa ?
Perguruan tinggi sangat berperan penting, vital dan
strategis dalam kemajuan bangsa diikarenakan dari perguruan tinggilah berkumpul
para akademisi atau pelopor yang bisa mempengaruhi kelanjutan negara ini mau
seperti apa. Kemudian tanpa disadari
perguruan tinggi akan menghasilkan banyak sumber daya manusia yang mampu berkompetisi
atau mampu menunjang kemajuan suatu bangsa kearah yang lebih baik lagi. Hal ini disebabkan oleh banyak ilmu di perguruan tinggi bukan hanya dari proses
belajar saat perkuliahannya saja
tapi juga ada ilmu yang mengajarkan tentang kepekaan kita kepada masyarakat
sekitar. Maka dari itulah tercipta Tridharma Perguruan Tinggi yang menjadi
landasan para akademisi.
Perguruan tinggi juga menjadi harapan bagi masyarakat
lainnya yang berfikir luas, bahwa perguruan tinggi adalah salah satu pendorong
lahirnya generasi muda, agen perubahan untuk kemajuan
bangsa yang lebih baik, dengan memiliki wawasan yang lebih luas dari tingkat-tingkat
pendidikan sebelumnya yang siap untuk terjun ke lapangan kerja. Saat ini yang masyarakat ketahui
bahwa di jenjang perguruan tinggi, ilmu yang disediakan hanya sebatas teori
semata, tidak untuk praktek di lapangan pekerjaan. Masyarakat lebih percaya
pada institusi khusus yang mengajarkan lebih banyak praktek dari pada teori
untuk mempersiapkan anak-anak mereka saat melamar pekerjaan. Maka dari itu, untuk dapat berperan sebagai pemaju bangsa
perlu diubahlah sistem pendidikan akademik pada setiap perguruan tinggi yang
ada, bahwa pada akhirnya mahasiswa yang
sudah lulus pasti akan bekerja karena tak mungkin akan selamanya kuliah.
Dimanapun anda melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi, tak akan mempengaruhi bangsa jika bukan kita yang memiliki
tujuannya, tujuan untuk memajukan bangsa tersebut. Semua tergantung diri
masing-masing pribadi, karena perguruan
tinggi hanya sebagai jalur saja, jalur untuk memastikan mereka para generasi
muda terinformasi dengan baik tentang program studi mereka dan didukung untuk menyelesaikan gelar mereka.
Lalu apa yang harus dilakukan perguruan tinggi untuk
mendapatkan perhatian dan dukungan dari masyarakat akan pentingnya pendidikan
yang tinggi ditengah keterbatasan sumber daya manusia yang tidak terlalu
memprioritaskan pendidikan yang tinggi tersebut ?
Yang harus kita lakukan untuk mendapat keyakinan
masyarakat adalah dengan memberikan kesadaran pada masyarakat tersebut bahwa
bangsa ini memerlukan perguruan tinggi karena pendidikan yang tinggi dapat
menjadi ujung tombak perubahan bangsa. Perguruan tinggi yang dapat diandalkan
dalam mutu akademiknya yang tinggi pula , banyak perguruan tinggi sekarang yang
hanya asal-asalan dalam membuat sebuah kampus, bahkan banyak kasus yang penulis lihat di selembaran-selembaran jalan “cukup 2 tahun
kuliah langsung jadi S1” , masuk akalkah ? Bahkan juga pernah ada kasus yang menimpa teman dari
saudara saya, beliau lulusan perguruan tinggi yang bisa dibilang sudah bangkrut
alias ditelan bumi dan ijazahnya pun tidak diakui oleh perusahaan saat ia
melamar pekerjaan,dikarenakan tidak ada bukti bangunan tempat ia berkuliah dahulu. Itu sepenggal cerita
dari saudara penulis.
Lakukan pendekatan pula kepada masyarakat bahwa saat ini,
para generasi muda mulai tak seimbang, karena kurangnya pendidikan dan
pengetahuan sehingga tak sedikit yang
mengakibatkan mereka salah jalan dan berperilaku amoral. Salah satu pendekatannya dapat
dengan memberikan pemahaman bahwa
dengan meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dapat memperkuat karakter dari
para generasi muda tersebut, wawasan bertambah, perilakunya lebih berorientasi
pada kemajuan, kepekaan terhadap masyarakat juga meningkat, menjadikan mereka
lebih berfikir kritis yang tadinya acuh tak acuh terhadap perkembangan bangsa
menjadi sangat bersemangat untuk memajukan bangsa, menjadi penebar solusi pula,
apalagi jika para generasi muda tersebut juga aktif dalam kegiatan kampus, atau
aktif dalam orginasasi di sekitar kampus,
semakin berkarakterlah mereka.
Lalu apakah para lulusan perguruan tinggi siap untuk
berkompetensi di pasar tenaga kerja global? Apa peran perguruan tinggi di era digital saat ini ?
Untuk
siap berkompetensi di pasar
tenaga kerja global, kita kembalikan lagi pada proses belajar di perguruan
tinggi tersebut, kita tanyakan apa peran perguruan tinggi di era digital saat
ini, sudahkan para perguruan tinggi memberikan jaminan mutu pendidikan yang
sesuai dengan harapan kita? Untuk
bisa bersaing di pasar tenaga kerja global peran yang harus dilakukan perguruan
tinggi adalah dengan menjalin kerjasama dengan berbagai perusahan global pula,
agar para lulusannya bisa lebih kompetitif, lebih responsif dalam melihat peluang
yang ada. Hal lain yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan peningkatan infrastruktur, serta penerapan teknologi yang
tepat guna. Dengan demikian para mahasiswa
yang telah ditempa teknologi, nantinya akan menjadi modal awal untuk menuju
masyarakat yang lebih baik.
itulah essay yang saya buat saat lomba essay Dies Natalies BSI ke 29 tahun.
Semoga bermanfaat .....
thanks to :
1. Allah Swt
2. Mamah dan Babeh
3. Teh Ghina ( Mahasiswa S2 UPI Bandung )
4. Kang Army ( Ketum Sema BSI Cikampek )
5. A Iwo ( Waketum Sema BSI Cikampek )
6. Ka Dimas Zappar ( Sekum Sema BSI Cikampek )
7. A Okhi ( Kepala Dept. Dalam Negeri Sema BSI Cikampek )
8. Laptop
9. Listrik
10. Jaringan Internet