Happy Virus

Senin, 30 September 2019

Kembali Mendesain


setelah sekian lama gue tidak desain mendesain hahahahaha Alhamdulillah minggu kemarin diberi kepercayaan untuk desain pembuatan banner dan logo laundry didaerah tempat gue kuliah, semoga ini bisa jadi jalan untuk menambah rezeki gue kedepan . Aamiin

dan Alhamdulillah gue juga mulai dapet job untuk pembuatan desain undangan pernikahan dan video undangan pernikahan digital , semoga bisa istiqomah dan amanah , terimakasih atas segala kepercayaannya , kritik dan saran yang membangun amat sangat saya perlukan :) 

Senin, 16 September 2019

Seiring waktu berjalan, aku menemukan arti dari sebuah keyakinan.
Ketegasan diri untuk bertahan pada satu pilihan.
Sebuah pilihan yang tak seharusnya aku pedulikan begitu dalam.
Karena lagi-lagi aku harus berjuang sendirian.
Melatih diri untuk bertahan atas segala kemungkinan yang mengecewakan

Aku bodoh ???? Tidak !!!

Aku hanya berjuang untuk apa yang aku mau, yang aku inginkan, yang aku harapkan,
yang aku aamiinkan lewat doa yang kutitip untuk Tuhan.

Beri aku kesempatan atas apa yang telah aku upayakan Tuhan.



#celotehmenujumakansiang
@sy.ifams

Selasa, 28 Mei 2019

Jomblo Kagak Pernah Iri

Jadi disuatu hari wkwkwkwk
temen gue lagi vcall an ama pacarnya yang jauh disana
posisi gue ada di sebelah dia

lalu terjadilah perdebatan yang bikin gue tercengang
gini  nih debatnya :

cwo : kamu udah makan belum yang ?
cwe : belum (sambil bergaya manja)
cwo : makan dong yang nanti sakit kesihan ke kamunya
cwe : emg kamu sendiri udah makan ??
cwo : belum hehehehehe
cwe : tuh kan sendirinya juga belum, nyebelin
cwo : yaudah yaudah sono gih makan , tadi buka cuma sama teh manis aja kan
cwe : malesss belum laper kamu aja makan gih ditemenin sama aku
cwo : jangan gitu dong yang, pokoknya aku gak akan makan klo kamu gak makan

auto teriak gue langsung bilang "eh lebay 15 detik lagi itu perdebatan belum kelar, gue doain lu berdua kena maag akut"

maaf ya bukan saya iri, klo kalian di posisi saya pasti ngerasa mual (y)

Rabu, 22 Mei 2019

Hanya Sulit bukan (atau) Menutup ??

Hanya sulit ?
Bukan menutup ?
Atau memang menutup ? rapat

Perkara tentang membuka hati itu bukanlah hal yang mudah, setiap orang memiliki alasan mengapa ia demikian. Ada yang karena memang pernah tersakiti sehingga sulit membuka hati untuk yang baru ada juga yang memang belum pernah merasakan istimewanya cinta sehingga membuat ia tak terbiasa dengan kehadiran seseorang dalam zona asmaranya.

semua butuh proses , tapi secepatnya juga butuh kesadaran
walau sudah terbiasa sendiri, but you can't be alone forever in life. Kecuali mati :D

lalu bagaimana agar kita tahu alasan apa yang membuat kita menutup hati atau sulit membuka hati ?berdasarkan pengalaman saya dan masih saya jalani sampai saat ini :D dan dari beberapa narasumber yang saya amati. Hahahahahaha

Salah satu sahabat saya pernah berkata kalo saya terlalu menutup rapat hati saya, seolah saya tidak memberikan kesempatan orang lain untuk menginap hanya boleh sekedar berkunjung dan tak bertamu lagi hahahahahahaha

saya coba cermati setiap katanya ,saya merasa saya tidak menutup rapat hati saya hanya menutup tanpa kata rapat, saya hanya ingin menjadi sesorang yang benar-benar terkendali dan penuh pertimbangan untuk urusan membuka hati.Bahkan saya pernah bertanya pada diri saya sendiri , apakah saya salah menutup hati saya untuk orang lain ?? dengan alasan menjaga perasaan saya untuk orang yang belum pasti (saya suka tapi belum pasti jodoh saya) ?? dan bahkan saya menjawab pertanyaan saya sendiri "tidak salah, untuk apa saya mengobral hati kalau ujungnya saya sulit menemukan yang pasti, saat ini saya bisa belajar untuk mengontrol dan menjaga perasaan hanya untuk 1 orang (1 orang yang saya sebut dalam doa)" cihuyyyyy

Beragam alasan dari teman-teman yang saya amati dari curhatannya , namun alasan yang paling banyak dari mengapa ia menutup hatinya atau sulit membuka hati adalah karena ia membuat dinding pembatas yang dikelilingi kawat runcing, sehingga orang sedikit sulit untuk masuk. Mengapa ia membuat dinding pembatas seperti itu ?? alasannya karena bukan lain adalah lelahnya tersakiti.
ia frustasi bahkan ada yang membenci dirinya sendiri karena kegagalan dan kegagalan lagi dalam asmaranya. Itu singkatnya yang bisa saya simpulkan dari beberapa narasumber yang saya amati (ko gaya bicara gue sosoan kayak pembawa berita acara. Uluhhhh). 

Menurut saya mereka hanya menutup hatinya untuk sementara, sampai luka itu kering walaupun bekasnya tak akan hilang, sampai benar benar ada seseorang yang datang tapi bukan sendiri melainkan membawa rombongan keluarganya untuk melamar . Aamiin semoga . huhuiii


Bagian penutup :
Entahlah... yang saya tahu kebanyakan wanita itu mudah tertarik pada pria yang membuatnya nyaman. Dan mungkin sekarang sudah banyak pria yang hapal jurus jitu membuat wanita nyaman. 
Jadi jangan dekati apalagi masuk ngegali kedalam hati kecuali ada tujuan ingin menghalali.  Nice


sekian tulisan absurd ter tidak jelas gue yang sudah sekian lama tidak menulis
gue nulis ini di sela sela waktu renggang bekerja hahahahah

selamat menunaikan ibadah puasa . perbanyak pahala tutup maksiat :D
karena belum tentu tahun depan akan bertemu Ramadhan kembali 



Minggu, 24 Maret 2019

Relakan atau Ikhlaskan

Jika kamu tak serius dengannya, mundurlah... 
Hentikan kode-kode yang tak berarti, hentikan janji-janjimu yang membuatnya terbang tinggi.
Semua yang berhubungan dengan hati seringkali terlewat batas.

Dengan dalil "kamu tak ingin menyakiti hatinya" tapi tanpa sadar kamu telah melambungkan dirinya.
Hanya butuh waktu untuk dia pecah dan jatuh.

Kamu pergi... dia akan belajar, memang menyakitkan dan itu lebih baik daripada membiarkan.
Jikalau kamu berkata akan serius dengannya, tolong seriuskan dirimu dulu.





Sepenggal ringkasan Ifa dari novel Alvi Syahrin
- Jika Kita Tak Pernah Jatuh Cinta -

Selasa, 05 Februari 2019

Pacaran Dunia Maya ??

Pacaran ?? Tapi belum pernah ketemu ??

Hal yang kayak gini sebenernya bukan hal hang tabu lagi sih, udah ada dari sejak zaman gue SD mungkin 😄😅.
Pacaran yang kek gini tuh hemat, cuma modal pulsa dan kuota hahahahaha


Gue bakal ngasih tahu beberapa alasan kenapa orang mau memutuskan/mempertimbangkan untuk menjalani sebuah hubungan tanpa pernah bertemu :
1.  Niatnya cuma main-main
2.  Karena sedang merasa kesepian
3.  Secara tiba-tiba menemukan seseorang
     yang mau mendengarkan keluh kesah lo
4.  Doi memberi perhatian-perhatian kecil
     yang udah lama gak lo dapetin
5.  Mentalnya mental dunia maya
     dibanding dunia nyata
6.  Lebih nyaman kalau bicara tanpa saling
     berhadapan
7.  Gak masalah gak ketemu yang penting
     chattingan dan telponan nyaman
8.  Yang penting nyaman, logika belakangan
9.  Karena telah menemukan sosok yang
     dibutuhkan untuk meberikan
     kenyamanan dan orang yang cukup bisa
     diterima logika untuk diperjuangkan


Sebenarnya mau alasan apapun sah-sah aja, media buat jatuh cinta itu kan bisa macem-macem, ada yang dari wajah, sikap, suara atau bahkan ketikan chatnya 😂😂


Gue gak melarang ataupun menganjurkan kalian buat menjalani hubungan kayak gini, tapi sebelum memutuskan untuk menjalani hubungan yang berawal dari dunia maya, coba tanya pada diri sendiri dulu, pikirkan baik-baik. Jangan sampai  berakhir karena salah satu pihak merasa cuma dimanfaatkan saja.


Kuncinya cuma 1 yaitu "bertemu". Dari situ kita bisa tahu bagaimana langkah selanjutnya, apakah benar-benar akan serius dengan hubungan ini atau berhenti sebelum hati tersakiti.  Wow daebak

Rindu Yang (Tak) Sempurna


Kau tinggalkan rindu dengan sempurna
Asa yang selama ini selalu kubawa
Sudah lama kita tak bersua
Padahal kemarin kita berjumpa
Tapi itu bukan terakhir kita berkata-kata


Kau membuatku kembali menyimpan asa dan rindu
Setiap kali hadir, hanya bisa kuutarakan dengan coretan sok puitis seperti sekarang ini
Heyyy... Kita sebenarnya sedang dalam tahap apa ?
Mencintakah ?
Bodohnya !! Seharusnya kupastikan dulu, apakah kau juga memiliki rindu yang sama sepertiku ?


Sejak kau tinggalkan rindumu yang sempurna itu, aku terbawa alurmu dan kau ? Kau sebaliknya
Mengapa hanya aku yang harus berjuang seperti ini ?
Memulai mengikhlaskan rinduku, sisanya tinggal kenangan disertai doa

Tega !!!!!

Aku (tak) Mampu

Aku tak akan mampu menjadi wanita cantik mempesona, jika memang seperti itu yang kau cari di dunia

Aku hanya wanita biasa yang tak akan mampu menyainginya (sosok wanita yang kau puja)

Jadi kau tak perlu repot hadir dalam hidupku
Bila kau tak berkenan untuk menjadikanku sebaik-baiknya perempuan.

Selasa, 22 Januari 2019

Sebatas Teman

Walau hanya sebatas teman
Tolong buat aku berada dibaris terdepan

Saat kau terlalu rapuh
Pundakku siap kau jadikan sandaran
Telingaku siap mendengar segala curahan
Bahkan tanganku siap menggenggam dirimu yang merasa kehilangan harapan

Jadi... Jangan merasa sungkan


-ifa-
Inspirasi dari lagu Bung Fiersa Besari - April
Salam 

Selasa, 08 Mei 2018

Hanya Teman


Sore itu.....
Kau genggam erat jemariku
Kau kunci setiap sela seolah tak ingin lepas
Simpul senyum mulai merekah disaat gandengan perjalanan
Haru ?? lebih tepatnya bahagia
Seolah dunia hanya milik aku dan dia (lebay)
Tapi semua seperti mimpi
Hilang dikeesokan hari
Dia pergi...
Mungkin kemarin pertanda dia pamit dengan permisi
Hebat !! patut diacungi budi pekertinya
Sekarang kembali pada posisiku
Sial !! mengapa harus memberikan kesan indah
Jika indah bagimu memberikan luka bagiku
Ahhh ... mengapa aku harus sekecewa ini
Kita kan hanya teman , iyaaa..hanya teman
Lalu, haruskah aku menunggu dia kembali ?
Hahahaha untuk apa ?? hahahahaha

Minggu, 22 April 2018

RASA


Rasa itu aneh , karena tidak ada yang bisa  menjelaskan penyebabnya. Ketika kamu merasakan itu, pernahkah kamu mengalami jantung berpacu kencang hanya karena membaca kata-katanya ? atau ngilu dan sakit tiba-tiba menyelimuti tanpa tahu penyebabnya ?

Bisa jadi kamu telah didiagnosa mengalami rasa yang membingungkan.

Saat ini kamu berfikir bahwa kalian sedang menjaga diri masing-masing , kamu tahu bahwa ini ambigu ,semu. Jika berhenti, rasa ini sudah kelewatan, tapi bila dilanjutkan kamu tak  yakin apakah akan seberlanjut itu.

Rasa yang membingungkan.

Kamu ingin bilang tapi kamu canggung sebab kamu perempuan, kamu coba menenangkan diri dan berfikir bisa jadi dia pun merasakan yang sama. Sepertinya waktu terlalu terburu-buru untuk menyampaikan pesannya.

Sejujurnya !!! perasaan ini menyiksa , Right ?  lalu pada akhirnya adalah kamu hanya bisa mengadukan dia disetiap sujud-sujud malam yang panjang.

Ssstt… ini adalah rahasia, sebuah rasa yang hanya tersampaikan lewat doa. Entah doa apa yang setiap hari terucap dari bibirmu, hanya kamu yang merasakannya, hanya kamu yang mengalaminya dan kamu juga yang memintanya.

Kamu, seperti halnya dia selalu meminta diberikan yang terbaik, apapun itu……
Tenang ! rasa ini mengajarkanmu ikhlas dan sangat luar biasa.

Berikut saya punya tips untuk menghilangkan rasa yang membingungkan itu



1.      Kagumi orang lain
Hmpppp…. Cobalah untuk membuka diri terhadap seseorang yang selama ini menunggu kamu, mengharapkan dia terus tidak ada ujungnya. Kamu yang lebih memahami apa yang harus kamu lakukan

2.      Stop chattingan sama dia
Kamu harus bisa menahan diri untuk tidak berkomunikasi via messanger dengan dia, jika dia menghubungimu duluan cobalah untuk sedikit lebih mengabaikan, yang semula kamu sangat cepat dan antusias saat membalas pesan dia coba kali ini tumbuhkan sedikit rasa ogah membalas pesan dia.
Ketergantungan chatting sama dia itu memang hal yang wajar, tapi semua itu seperti bom waktu, yang suatu saat bisa membuat kamu sakit lebih dalam.

3.      Apapun alasannya, jangan bertemu dengannya
Serindu apapun kamu ingin berjumpa dengannya, ingin melihat senyumnya, ingin melihat tawanya, cobalah untuk tahan setahan-tahannya biarkan dirimu merasakan sakit sementara waktu yang penting kamu tidak lagi merasakan keinginan untuk bertemu apalagi menjalin kebersamaan dengannya.

4.      Cari kesibukan lain
Buat diri kamu sibuk agar teralih dari fikiran tentangnya. Cari kesibukan yang membutuhkan focus yang tinggi ataupun yang menyenangkan, dengan itu kamu akan merasakan bahagia tanpa mengingatnya.

5.      Ingat selalu hal buruk tentangnya
Katakan dengan lantang “Dia tak pantas untukku !!!” jika dulu kamu melihat kelebihannya, maka mulai dari sekarang lihat dan ingat terus kekurangannya yang bisa membuatmu ilfeel terhadapnya.

6.      Fokus terhadap cita-cita
Eitssss… tunggu dulu, jangan sampai cita-cita kamu adalah untuk mendapatkan dia ya. Fokuskan diri kamu terhadap apa yang ingin kamu gapai yang ingin kamu wujudkan, kembali pada perencanaan mu diawal sebelum kamu terjebak pada rasa ini. Dengan begitu, kamu akan semakin lupa..lupa..lupa.. terhadapnya yang lama kelamaan akan menjelma menjadi hilang.

7.      Berdoa
Perbanyaklah berdoa, mulai dekatkan diri lagi kepada Allah Swt. Sesungguhnya Allah itu Maha pencemburu, bisa jadi kamu tak mendapatkannya karena kamu begitu berharap kepadanya sehingga lupa adanya Allah Swt.
Karena sesungguhnya hanya berharap kepada Allah lah kamu tidak akan merasa kecewa.

Semoga bermanfaat.
Jangan pernah lelah untuk memantaskan diri

Note :
Tulisan ini terinspirasi dari kawan saya VLD yang sudah berhasil membuang rasa yang membingungkan ini. Congratulation J J

Senin, 02 Oktober 2017

Pendidikan Tinggi Membangun Karakter Generasi Bangsa Penebar Solusi Untuk Indonesia



AKU BSI
MENGGAGAS PENDIDIKAN UNTUK INDONESIA
“Pendidikan Tinggi Membangun Karakter Generasi Bangsa
Penebar Solusi Untuk Indonesia

Abstrak
Masyarakat kota dan desa mempunyai pandangan yang berbeda mengenai perguruan tinggi, padahal perguruan tinggi sangat berperan penting,vital dan strategis dalam kemajuan bangsa. Oleh karenanya perguruan tinggi perlu melakukan pendekatan kepada masyarakat, bahwa saat ini para generasi muda mulai tak seimbang, karena kurangnya pendidikan dan pengetahuan sehingga tak sedikit yang mengakibatkan mereka salah jalan dan berperilaku amoral. Padahal dengan bekal pendidikan yang tinggi para generasi muda siap berkompetisi di pasar tenaga kerja global. Maka dari itu perguruan tinggi saat ini melakukan upaya-upaya agar masyarakat bisa berfikir ke depan bahwa generasi muda perlu wawasan yang luas, upaya-upaya yang telah dilakukan salah satunya adalah dengan bersosialisasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan yang tinggi karena di era globalisasi saat ini semakin tinggi pendidikan seseorang semakin berkarakterlah mereka. Selain salah satu upaya tersebut, perguruan tinggi juga perlu meningkatkan mutu pendidikan, infrastruktur serta penerapan teknologi yang tepat guna, dengan begitu masyarakat akan percaya bahwa dengan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bisa menjadi modal awal untuk masyarakat yang lebih baik kedepannya. 

Perguruan tinggi di mata masyarakat desa saat ini belum menjadi suatu prioritas utama. Padahal saat ini adalah zaman era globalisasi. Namun justru menimbulkan keprihatinan karena pemikiran masyarakat yang sempit. Mereka beranggapan pendidikan tidak hanya harus dilakukan ditempat-tempat status formal seperti yang mereka sebut sekolah atau perguruan tinggi. Karena ilmu bisa didapat dimanapun mereka berada, perguruan tinggi hanya di anggap sebagai jalur untuk mendapatkan gelar, agar mereka mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan baik jika sudah lulus kelak, adapun alasan lainnya adalah agar mereka lebih diakui oleh lingkungan sekitarnya.
Ada pula orang tua yang mempunyai anak gadis, beranggapan bahwa wanita tidak perlu melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dengan alasan, seberapa lamapun seorang wanita menempuh pendidikan pada akhirnya hanya akan menjadi seorang ibu rumah tangga.
Tidak ada bedanya mereka yang menyandang lulusan SD,SMP,SMA,SMK,S1,S2 atau S3 jika tak punya keahlian/kemampuan. Hal itu dikarenakan perusahaan sekarang juga banyak yang lebih mengacu pada kemampuan dibanding gelar. Masih ada pandangan lain dari masyarakat, bahwa lulusan-lulusan perguruan tinggi itu banyak berbicara, sedikit bekerja.
Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah kota, mereka beranggapan di zaman yang serba canggih ini jika tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, maka mereka akan tertinggal dan tersisihkan oleh lingkungan sekitar, maka tak heran jika para orang tua menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah yang terbaik.
Begitupun saat memilih perguruan tinggi, tak sedikit orang tua yang menyekolahkan anaknya ke universitas-universitas di luar negeri, bahkan ada juga orang tua yang mewajibkan anaknya untuk masuk perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta dengan kualitas yang sudah diakui secara nasional atau bertaraf internasional. Semua orang tua melakukan semua itu dengan alasan yang sama, zaman semakin canggih dan teknologi semakin berkembang, jika kita masih mempunyai pemikiran yang sempit maka musnahlah kita. Orang tua tak memikirkan seberapa banyak uang yang dikeluarkan bahkan dengan tambahan les privat atau bimbingan belajar (bimbel), karena hanya satu harapan mereka yaitu anaknya diharapkan mendapat pendidikan yang lebih baik dan menjadi orang yang sukses kelak.
Adapun alasan konyol orang tua mewajibkan anak-anaknya ke perguruan tinggi yang mereka inginkan tersebut adalah karena gengsi. Gengsi nampaknya sudah menjadi penyakit pergaulan masyarakat di era globalisasi ini, tak peduli apakah jurusan tersebut sesuai dengan kemampuan dan minat anak, yang terpenting adalah mereka bangga anaknya berkuliah di kampus yang terkenal. Lalu terkadang anak pun ikut tertular penyakit gengsi tersebut. Banyak para pelajar SMA/SMK ketika ditanya kemana akan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi jawaban mereka rata-rata perguruan perguruan tinggi negeri yang terkenal akan kecanggihannya, terkenal dengan orang-orangnya yang cerdas, terkenal dengan fasilitas kampusnya yang luar biasa, terkenal dengan lulusan lulusannya yang saat ini menjadi orang-orang yang sukses yang ikut memajukan bangsa dan masih banyak lagi.
Lalu benarkah perguruan tinggi berperan untuk memajukan Bangsa ?
Perguruan tinggi sangat berperan penting, vital dan strategis dalam kemajuan bangsa diikarenakan dari perguruan tinggilah berkumpul para akademisi atau pelopor yang bisa mempengaruhi kelanjutan negara ini mau seperti apa. Kemudian tanpa disadari perguruan tinggi akan menghasilkan banyak sumber daya manusia yang mampu berkompetisi atau mampu menunjang kemajuan suatu bangsa kearah yang lebih baik lagi. Hal ini disebabkan oleh banyak ilmu di perguruan tinggi bukan hanya dari proses belajar saat perkuliahannya saja tapi juga ada ilmu yang mengajarkan tentang kepekaan kita kepada masyarakat sekitar. Maka dari itulah tercipta Tridharma Perguruan Tinggi yang menjadi landasan para akademisi.
Perguruan tinggi juga menjadi harapan bagi masyarakat lainnya yang berfikir luas, bahwa perguruan tinggi adalah salah satu pendorong lahirnya generasi muda, agen perubahan untuk kemajuan bangsa yang lebih baik, dengan memiliki wawasan yang lebih luas dari tingkat-tingkat pendidikan sebelumnya yang siap untuk terjun ke lapangan kerja. Saat ini yang masyarakat ketahui bahwa di jenjang perguruan tinggi, ilmu yang disediakan hanya sebatas teori semata, tidak untuk praktek di lapangan pekerjaan. Masyarakat lebih percaya pada institusi khusus yang mengajarkan lebih banyak praktek dari pada teori untuk mempersiapkan anak-anak mereka saat melamar pekerjaan. Maka dari itu, untuk dapat berperan sebagai pemaju bangsa perlu diubahlah sistem pendidikan akademik pada setiap perguruan tinggi yang ada, bahwa pada akhirnya mahasiswa yang sudah lulus pasti akan bekerja karena tak mungkin akan selamanya kuliah.
Dimanapun anda melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tak akan mempengaruhi bangsa jika bukan kita yang memiliki tujuannya, tujuan untuk memajukan bangsa tersebut. Semua tergantung diri masing-masing pribadi, karena perguruan tinggi hanya sebagai jalur saja, jalur untuk memastikan mereka para generasi muda terinformasi dengan baik tentang program studi mereka dan didukung untuk menyelesaikan gelar mereka.
Lalu apa yang harus dilakukan perguruan tinggi untuk mendapatkan perhatian dan dukungan dari masyarakat akan pentingnya pendidikan yang tinggi ditengah keterbatasan sumber daya manusia yang tidak terlalu memprioritaskan pendidikan yang tinggi tersebut ?
Yang harus kita lakukan untuk mendapat keyakinan masyarakat adalah dengan memberikan kesadaran pada masyarakat tersebut bahwa bangsa ini memerlukan perguruan tinggi karena pendidikan yang tinggi dapat menjadi ujung tombak perubahan bangsa. Perguruan tinggi yang dapat diandalkan dalam mutu akademiknya yang tinggi pula , banyak perguruan tinggi sekarang yang hanya asal-asalan dalam membuat sebuah kampus, bahkan banyak kasus yang penulis lihat di selembaran-selembaran jalan “cukup 2 tahun kuliah langsung jadi S1” , masuk akalkah ? Bahkan juga pernah ada kasus yang menimpa teman dari saudara saya, beliau lulusan perguruan tinggi yang bisa dibilang sudah bangkrut alias ditelan bumi dan ijazahnya pun tidak diakui oleh perusahaan saat ia melamar pekerjaan,dikarenakan tidak ada bukti bangunan tempat ia berkuliah dahulu. Itu sepenggal cerita dari saudara penulis.
Lakukan pendekatan pula kepada masyarakat bahwa saat ini, para generasi muda mulai tak seimbang, karena kurangnya pendidikan dan pengetahuan sehingga tak sedikit yang mengakibatkan mereka salah jalan dan berperilaku amoral. Salah satu pendekatannya dapat dengan memberikan pemahaman bahwa dengan meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi dapat memperkuat karakter dari para generasi muda tersebut, wawasan bertambah, perilakunya lebih berorientasi pada kemajuan, kepekaan terhadap masyarakat juga meningkat, menjadikan mereka lebih berfikir kritis yang tadinya acuh tak acuh terhadap perkembangan bangsa menjadi sangat bersemangat untuk memajukan bangsa, menjadi penebar solusi pula, apalagi jika para generasi muda tersebut juga aktif dalam kegiatan kampus, atau aktif dalam orginasasi di sekitar kampus, semakin berkarakterlah mereka.
Lalu apakah para lulusan perguruan tinggi siap untuk berkompetensi di pasar tenaga kerja global? Apa peran perguruan tinggi di era digital saat ini ?
            Untuk siap berkompetensi di pasar tenaga kerja global, kita kembalikan lagi pada proses belajar di perguruan tinggi tersebut, kita tanyakan apa peran perguruan tinggi di era digital saat ini, sudahkan para perguruan tinggi memberikan jaminan mutu pendidikan yang sesuai dengan harapan kita? Untuk bisa bersaing di pasar tenaga kerja global peran yang harus dilakukan perguruan tinggi adalah dengan menjalin kerjasama dengan berbagai perusahan global pula, agar para lulusannya bisa lebih kompetitif, lebih responsif dalam melihat peluang yang ada. Hal lain yang dapat dilakukan ialah dengan melakukan peningkatan infrastruktur, serta penerapan teknologi yang tepat guna. Dengan demikian para mahasiswa yang telah ditempa teknologi, nantinya akan menjadi modal awal untuk menuju masyarakat yang lebih baik.

itulah essay yang saya buat saat lomba essay Dies Natalies BSI ke 29 tahun.
Semoga bermanfaat .....

thanks to : 
1. Allah Swt
2. Mamah dan Babeh
3. Teh Ghina ( Mahasiswa S2 UPI Bandung )
4. Kang Army ( Ketum Sema BSI Cikampek )
5. A Iwo ( Waketum Sema BSI Cikampek )
6. Ka Dimas Zappar ( Sekum Sema BSI Cikampek )
7. A Okhi ( Kepala Dept. Dalam Negeri Sema BSI Cikampek )
8. Laptop
9. Listrik
10. Jaringan Internet